Minggu, 24 Mei 2015

I Miss My (Best) Friends!


Aku rindu teman-temanku,
Aku rindu hari-hari yang kita lakukan di kamar itu,
Aku rindu rumah kedua-ku.

Kedua mata ini sudah terlalu sering melihat berbagai macam kejadian yang terjadi di kamar itu.
Mulut ini sudah terlalu sering membicarakan diri sendiri maupun orang lain, bersama-sama.
Telinga ini sudah terlalu sering mendengarkan lelucon, tangisan, dan curhatan dari sesama.
Hidung ini tentu saja kami gunakan untuk bernafas, bersama-sama.
Kedua tangan ini sudah terlalu sering merangkul satu sama lain disaat ada yang menangis maupun bahagia.
Kedua kaki ini sudah terlalu sering melangkah ke suatu tempat bersama.

Pintu kamar itu sudah ratusan kali kami lewati.
Dua kasur kecil di kamar itu bisa menampung kami bertujuh.
TV di kamar itu sudah berkali-kali mati karna terlalu lelah hampir lebih dari 12 jam kami biarkan menyala.
Jendela kecil di kamar itu sudah menjadi pintu kedua apabila kami hendak memasuki kamar.
Lantai kamar itu selalu tampak berantakan karna barang kami yang berserakan.
Lantai kamar itu sudah sering banjir karna dispenser yang bocor.

Kami mempunyai kamar pribadi, tapi kami lebih suka tidur bersama, berdesakan, di kamar tersebut.
(Beberapa dari) Kami mempunyai pasangan masing-masing, tapi tetap saja melewati malam minggu di kamar tersebut.
(Ketika) Kami mempunyai kegiatan di sekolah, kami lebih suka kabur dan berlari pulang lalu istirahat di kamar tersebut, terkadang kami terlalu malas kembali ke sekolah karna kamar itu begitu nyaman.
Kami mempunyai banyak tugas, tetapi ketika semua berada di kamar, kami lebih suka menonton film bersama ketimbang menyentuh tugas tersebut.

Sekarang kita hanya bisa bertukar kabar lewat social media.
Sekarang kita hanya bisa menggosip via Line tanpa bisa bertatap muka.
Sekarang kita hanya bisa mendoakan masing-masing dari jauh.

Terima kasih Vivin dan Pesut atas tumpangan kamarnya yang sekaligus menjadi rumah kedua kita.
Terima kasih Pesut atas ketersediaannya membersihkan kamar yang kami hancurkan setiap harinya.
Terima kasih Talitha atas tumpangan kamarnya apabila kamar Vivin dan Pesut tidak bisa ditempati.
Terima kasih Tsania karena selalu membawa makanan & film-filmnya ke kamar.
Terima kasih Sherin karena sering meninggalkan motornya disitu agar kami semua bisa memakainya.
Terima kasih Amel atas panggilan tiba-tiba untuk makan dirumahmu ketika kami lapar.


Sincerely,
Your Best!