Untuk kamu,
yang sudah berhasil merajai hati dan pikiranku
Jangan pernah capai,
Untuk membangunkanku setiap pagi karena aku memang sangat susah bangun pagi
Untuk mengingatkanku tetap makan 3x sehari karena aku suka mengabaikan rasa lapar ketika sibuk
Untuk mengingatkanku mandi minimal sekali sehari karena aku takut air
Untuk mengingatkanku menyelesaikan tugasku karena aku memang sangat malas
Jangan pernah bosan,
Mendengarku mengeluh akan tugasku setiap hari
Mendengarku mengeluh lapar hampir setiap 2 jam sekali
Mendengarku mengadu aku ingin ini dan itu
Mendengarku mengadu bahwa penyakit maag&pusingku kambuh
Jangan pernah bosan,
Melihat foto selfieku yang ku kirim setiap hari padamu
Melihat whatsapp dariku setiap waktu di lock screenmu
Melihat wajahku meski hanya via skype di beberapa malam ketika rindu menganggu
Melihat isi pesanku yang sering sekali berkata aku rindu&sayang padamu
Terima kasih karena,
Sudah mengizinkanku mengambil makanan dan minumanmu meski aku memiliki punyaku sendiri
Sudah mengizinkanku mengganggumu ketika kau sedang menonton film
Sudah mengizinkanku mengganggumu ketika kau sedang serius melihat artis cantik di televisi
Sudah mengizinkanku merebut handphonemu ketika kau sedang asik bermain
Terima kasih karena,
Sudah rela ku bangunkan disaat subuh ketika aku sakit,
Meski sebenarnya kau tak bisa melakukan apapun untuk membantuku karena jarak yang membentang
Sudah rela menemaniku sampai larut malam setiap hari,
Meski kau baru saja melalui hari yang panjang dan berat di kantor
Sudah rela menjemputku di terminal ketika aku pulang,
Meski di saat tercapaimu sepulang kerja dan masih berseragam
Sudah rela menempuh ratusan kilometer di tengah malam hanya untuk bertemu denganku,
Meski sebenarnya kita hanya bertemu 3-5 jam dan tak sebanding dengan lelahmu
Aku sudah lelah bermain, mencari, dan berpindah hati
Bolehkah saat ini aku hanya bertahan padamu?
Kamis, 11 Juni 2015
Minggu, 24 Mei 2015
I Miss My (Best) Friends!
Aku rindu teman-temanku,
Aku rindu hari-hari yang kita
lakukan di kamar itu,
Aku rindu rumah kedua-ku.
Kedua mata ini sudah terlalu
sering melihat berbagai macam kejadian yang terjadi di kamar itu.
Mulut ini sudah terlalu sering
membicarakan diri sendiri maupun orang lain, bersama-sama.
Telinga ini sudah terlalu sering
mendengarkan lelucon, tangisan, dan curhatan dari sesama.
Hidung ini tentu saja kami
gunakan untuk bernafas, bersama-sama.
Kedua tangan ini sudah terlalu
sering merangkul satu sama lain disaat ada yang menangis maupun bahagia.
Kedua kaki ini sudah terlalu
sering melangkah ke suatu tempat bersama.
Pintu kamar itu sudah ratusan
kali kami lewati.
Dua kasur kecil di kamar itu bisa
menampung kami bertujuh.
TV di kamar itu sudah
berkali-kali mati karna terlalu lelah hampir lebih dari 12 jam kami biarkan
menyala.
Jendela kecil di kamar itu sudah
menjadi pintu kedua apabila kami hendak memasuki kamar.
Lantai kamar itu selalu tampak
berantakan karna barang kami yang berserakan.
Lantai kamar itu sudah sering banjir
karna dispenser yang bocor.
Kami mempunyai kamar pribadi,
tapi kami lebih suka tidur bersama, berdesakan, di kamar tersebut.
(Beberapa dari) Kami mempunyai
pasangan masing-masing, tapi tetap saja melewati malam minggu di kamar
tersebut.
(Ketika) Kami mempunyai kegiatan
di sekolah, kami lebih suka kabur dan berlari pulang lalu istirahat di kamar
tersebut, terkadang kami terlalu malas kembali ke sekolah karna kamar itu begitu
nyaman.
Kami mempunyai banyak tugas,
tetapi ketika semua berada di kamar, kami lebih suka menonton film bersama
ketimbang menyentuh tugas tersebut.
Sekarang kita hanya bisa bertukar
kabar lewat social media.
Sekarang kita hanya bisa menggosip
via Line tanpa bisa bertatap muka.
Sekarang kita hanya bisa mendoakan
masing-masing dari jauh.
Terima kasih Vivin dan Pesut atas
tumpangan kamarnya yang sekaligus menjadi rumah kedua kita.
Terima kasih Pesut atas
ketersediaannya membersihkan kamar yang kami hancurkan setiap harinya.
Terima kasih Talitha atas
tumpangan kamarnya apabila kamar Vivin dan Pesut tidak bisa ditempati.
Terima kasih Tsania karena selalu
membawa makanan & film-filmnya ke kamar.
Terima kasih Sherin karena sering
meninggalkan motornya disitu agar kami semua bisa memakainya.
Terima kasih Amel atas panggilan
tiba-tiba untuk makan dirumahmu ketika kami lapar.
Sincerely,
Your Best!
Langganan:
Postingan (Atom)